Darmediatama.com – Dari jauh terlihat plang nama jalan itu terpancang kokoh, bak menyambut kendaraan-kendaraan yang berbelok arah berlalu lalang dari Cisayong dan Kota Tasikmalaya menuju terminal Indihiang.
Memang tak banyak cerita tentang Wasita pada masa perjuangan dulu. Beliau adalah mantan tentara peta, patriot junior dari pasukan Amir Mahmud dan Sholihin GP.
Sebagai tentara, karier beliau cukup cemerlang. Wasita kemudian menjabat sebagai Danrem 162 di Kodam Udayana Nusa Tenggara Barat dan puncak kariernya.
Wasita Kusuma seorang pria asal kelahiran Tasikmalaya 10 Agustus 1923. Beliau akhirnya diberi amanat untuk menjabat sebagai Gubernur di Nusa Tenggara Barat.
Dengan latar belakang ke-santrinya, semenjak menjabat sebagai gubernur di Nusa Tenggara Barat yang begitu kental dengan nuansa ke-Islaman. Wasita tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama dan kehadirannya diterima di hati para rakyat Tanah Seribu Mesjid itu.
Di tangan beliau Nusa Tenggara Barat berubah dari sebuah daerah gersang, kering dan rawan kelaparan. Wasita Kusuma melakukan banyak hal disana, dan sekarang Nusa Tenggara Barat menjadi salahsatu Provinsi dengan Objek Wisata yang cukup diperhitungkan.
Sosok pemimpin yang tak pernah di kawal ketika sedang menghadiri berbagai acara. Beliau merupakan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang kedua, dan menjabat sejak 1966 sampai dengan 197.
Sosok Wasita Widjaya Kusumah seorang anak pasundan yang menjadi Gubernur di rantau tinggalah kenangan.
Pada tahun 2002 Wasita meninggal dunia dan disemayamkan di tanah kelahirannya Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu Tasikmalaya. Dan hingga sekarang namanya dikenang dan abadikan menjadi nama salahsatu jalan di Kota Tasikmalaya.
