Wahyu kepada Maryam (Kisah Nabi ISA AS)

Di bawah langit yang biru dan terang, di antara pohon-pohon kurma yang rimbun, hiduplah seorang wanita yang dipilih dan dimuliakan oleh Allah SWT. Maryam, putri Imran, adalah seorang wanita yang terkenal karena kesucian dan ketakwaannya. Di dalam ketenangan hidupnya yang dipenuhi dengan ibadah dan doa, Maryam menerima salah satu wahyu terbesar dalam sejarah umat manusia. Ini adalah kisah tentang bagaimana wahyu itu datang kepadanya, dan bagaimana dia menerima kabar gembira dari Allah SWT.

Kehidupan Maryam di Mihrab

Maryam adalah seorang wanita yang didedikasikan untuk Allah sejak lahir. Ibunya, Hannah, telah berdoa dengan penuh ketulusan agar Allah memberinya seorang anak yang akan didedikasikan untuk beribadah di Baitul Maqdis. Doanya dikabulkan, dan Maryam tumbuh menjadi seorang wanita yang penuh dengan keimanan. Dia menghabiskan hari-harinya di mihrab, tempat suci di dalam Baitul Maqdis, beribadah dan berdoa kepada Allah dengan sepenuh hati. Dalam kesendirian dan ketenangan mihrab, Maryam merasakan kehadiran Allah yang begitu dekat. Dia merasa damai dan terlindungi, jauh dari keramaian dunia luar. Di tempat inilah dia merasakan mukjizat-mukjizat kecil setiap harinya. Allah memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka, makanan dan buah-buahan yang datang tanpa diketahui dari mana asalnya. Ketika Zakaria, seorang nabi yang juga pengasuh Maryam, melihat hal ini, dia pun bertanya:
“Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS. Ali ‘Imran: 37)

Kedatangan Malaikat Jibril

Suatu hari, saat Maryam sedang khusyuk beribadah di mihrab, datanglah malaikat Jibril dalam bentuk seorang lelaki yang tampan. Maryam terkejut dan merasa takut, namun Jibril segera menenangkannya dengan kata-kata lembut:
“Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (QS. Maryam: 19)
Maryam, yang masih bingung dan tidak mengerti, bertanya bagaimana mungkin dia bisa memiliki seorang anak, sedangkan dia belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki. Jibril menjawab dengan penuh kepercayaan dan ketenangan:
“Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (QS. Maryam: 21)

Menerima Kabar Gembira

Maryam, dengan keimanannya yang teguh, menerima kabar gembira ini dengan penuh ketundukan kepada Allah. Dia tahu bahwa Allah Maha Kuasa dan apa pun yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna. Meskipun dia tidak sepenuhnya memahami bagaimana hal ini akan terjadi, Maryam berserah diri dan mempercayakan segalanya kepada Allah. Dalam malam yang penuh dengan bintang, Maryam merenungkan kata-kata Jibril. Dia merasa terhormat sekaligus rendah hati, menyadari bahwa dia telah dipilih untuk membawa mukjizat besar ke dunia. Maryam merasakan campuran perasaan gembira, takut, dan harapan yang mendalam. Dia berdoa dengan khusyuk, memohon bimbingan dan kekuatan dari Allah untuk menjalani tugas besar yang telah diberikan kepadanya.

Tanda-Tanda Kebesaran Allah

Seiring berjalannya waktu, tanda-tanda kehadiran anak suci itu semakin jelas. Maryam merasakan keajaiban yang mengalir dalam dirinya, sebuah tanda nyata dari kebesaran Allah. Di dalam mihrab, dia sering bermeditasi dan merenungkan kebesaran Allah, merasakan cinta dan kasih sayang-Nya yang melingkupi dirinya. Setiap hari adalah hari baru yang penuh dengan keajaiban dan tanda-tanda ilahi.

Persiapan Kelahiran

Ketika waktu kelahiran semakin dekat, Maryam merasakan kekuatan dan ketenangan yang luar biasa. Allah memberinya kekuatan untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang. Di bawah pohon kurma yang rindang, di tepi sungai yang jernih, Maryam mempersiapkan diri untuk momen besar yang telah ditakdirkan oleh Allah. Dalam doa dan ketenangan, dia menanti kelahiran anak yang telah dijanjikan oleh Allah, seorang anak yang akan membawa cahaya dan petunjuk bagi umat manusia.

Mukjizat yang Diterima dengan Penuh Iman

Wahyu yang diterima Maryam adalah salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah. Ini bukan hanya kisah tentang seorang wanita yang diberi kabar gembira, tetapi juga tentang keimanan dan ketundukan yang luar biasa kepada Allah. Maryam, dengan keteguhan hati dan kepercayaannya kepada Allah, menerima wahyu ini sebagai tanda kebesaran dan rahmat Allah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar