Di tengah lembah hijau yang dipenuhi pepohonan kurma dan gemericik air sungai yang jernih, tumbuhlah seorang anak yang kelahirannya penuh dengan mukjizat. Nabi Isa AS, yang sejak dalam buaian telah menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah, menjalani masa kanak-kanaknya dengan keajaiban yang senantiasa menyertai setiap langkahnya. Di dalam dekapan kasih sayang Maryam, Isa AS dibesarkan dengan cinta dan ketakwaan, menghadapi dunia dengan kebijaksanaan yang melampaui usianya.
Mukjizat dalam Buaian
Dari sejak kelahirannya, Nabi Isa AS telah menunjukkan tanda-tanda luar biasa. Saat masih dalam buaian, dia berbicara dengan kebijaksanaan yang mengejutkan semua orang di sekitarnya. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an, ketika Maryam kembali kepada kaumnya setelah melahirkan Isa AS. Dalam kebingungan dan ketidakpercayaan, mereka bertanya bagaimana mungkin dia membawa seorang anak tanpa seorang suami. Namun, dengan mukjizat Allah, Isa AS yang masih bayi berbicara:
“Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.'” (QS. Maryam: 30-31).
Keajaiban di Masa Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak Nabi Isa AS dipenuhi dengan keajaiban yang membuktikan kenabiannya. Setiap kali dia bermain di antara anak-anak seusianya, ada aura keagungan yang mengelilinginya. Isa AS bukanlah anak biasa; kebijaksanaan dan pengetahuannya jauh melampaui usianya. Di bawah bimbingan Allah, Isa AS menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya melalui berbagai mukjizat yang menakjubkan.
Salah satu mukjizat yang diceritakan dalam berbagai riwayat adalah ketika Isa AS menciptakan burung dari tanah liat. Dengan izin Allah, dia membentuk seekor burung dari tanah liat, kemudian menghembuskan nafas ke dalamnya, dan burung itu hidup dan terbang. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bagi kaumnya tentang kekuasaan Allah dan kenabian Isa AS.
“Dan (sebagai) rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): ‘Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah.'” (QS. Ali ‘Imran: 49).
Pengajaran dari Allah
Isa AS dibimbing langsung oleh Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Sejak kecil, dia diajarkan kitab-kitab suci dan hikmah yang dalam. Allah memberikan kepadanya pengetahuan tentang Taurat dan Injil, menjadikannya seorang yang bijaksana dan penuh hikmah. Isa AS sering menghabiskan waktunya merenungkan kebesaran Allah dan mempelajari ajaran-ajaran-Nya.
Dalam masa kanak-kanaknya, Isa AS sering diajak oleh Maryam ke tempat-tempat ibadah, di mana dia mendengarkan para pemuka agama mengajarkan kitab-kitab suci. Namun, bahkan pada usia yang masih sangat muda, Isa AS seringkali menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam dan kebijaksanaan yang menakjubkan. Para pemuka agama dan orang-orang yang mendengarnya berbicara seringkali terkesima dengan pengetahuannya yang luar biasa.
Cinta dan Kasih Sayang Maryam
Maryam membesarkan Isa AS dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sebagai seorang ibu yang dipilih oleh Allah, Maryam selalu menjaga dan melindungi Isa AS dengan segenap hatinya. Dia mengajarkan Isa AS tentang keimanan, ketakwaan, dan kasih sayang kepada sesama. Dalam setiap langkahnya, Maryam selalu mendampingi Isa AS, memberikan bimbingan dan cinta yang tiada henti.
Maryam menyadari bahwa Isa AS bukanlah anak biasa. Dia adalah nabi yang dipilih oleh Allah untuk membawa pesan-Nya kepada umat manusia. Dengan penuh ketundukan dan kepercayaan kepada Allah, Maryam menjalani peran sebagai ibu dari seorang nabi dengan hati yang teguh. Dia selalu berdoa agar Allah memberikan kekuatan dan bimbingan kepada Isa AS dalam menjalani tugasnya sebagai nabi.
Tumbuh dalam Kebijaksanaan
Seiring berjalannya waktu, Isa AS tumbuh menjadi seorang pemuda yang bijaksana dan penuh hikmah. Kebijaksanaan dan pengetahuannya semakin mendalam, dan dia mulai menjalani perannya sebagai nabi dengan penuh kesadaran dan ketulusan. Masyarakat di sekitarnya mulai mengenali kebesarannya dan kebijaksanaannya, serta tanda-tanda kenabian yang terus menyertainya.
Dalam setiap langkah kehidupannya, Isa AS selalu menunjukkan keteladanan yang luar biasa. Dia mengajarkan tentang kasih sayang, keadilan, dan ketakwaan kepada Allah. Mukjizat-mukjizat yang dia tunjukkan bukan hanya untuk membuktikan kenabiannya, tetapi juga untuk mengajarkan kepada umat manusia tentang kekuasaan dan kasih sayang Allah yang tiada batas.
Bab ini menggambarkan masa kanak-kanak Nabi Isa AS yang penuh dengan mukjizat dan kebijaksanaan. Dengan gaya penceritaan yang kaya akan nuansa sastra, pembaca diajak untuk menyaksikan keajaiban dan kebesaran Allah yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan Isa AS. Dari kelahirannya yang penuh mukjizat hingga masa kanak-kanaknya yang dipenuhi kebijaksanaan, kisah ini menginspirasi kita untuk merenungkan kekuatan iman dan ketundukan kepada Allah.
1 Komentar