Tasikmalaya, Darmediatama.com – Suatu ketika, presiden Soekarno menerima kedatangan tamu dari Amerika, semua menteri menghadap ke istana termasuk beliau, semua meminta hadiah kecuali Hoegeng, dia hanya menitipkan sebuah pesan ke tamu tersebut, untuk disampaikan ke teman nya di Amerika. Apa surat nya sudah di terima oleh temannya di amerika, dia tak suka meminta, apalagi ngemis atau di kasihani.
Beliau lahir 14 Oktober 1921, walaupun orangtuanya priyayi, tapi orangtuanya mengajarkan dia rendah hati dan mudah bergaul, nama lengkapnya Hoegeng Imam Santoso, pada masa kabinet Dwikora II. Presiden Soekarno memintanya untuk jadi Menteri Iuran Negara dan Menteri Sekretaris Kabinet.
Terakhir tanggal 5 Mei 1968, menjadi Kapolri menggantikan Soetjipto Joedodiharjo, terjadi beberapa perubahan yang baik, struktur organisasi yang baru, serta komunikasi yang lebih baik dan terkesan lebih dinamis dan komunikatif. Banyak kasus kasus besar di ungkap.
Diantaranya mengungkap pemerkosaan pedagang telor yang lebih di kenal Sumkuning di Yogjakarta, pemerkosa di duga anak-anak pejabat disana. Kasus ini sangat menggemparkan masyarakat kala itu.
Serta kasus penyelundupan mobil mewah oleh pengusaha China Robby Tjahyadi, yang berujung pemberhentiannya sebagai Kapolri 2 November 1971 oleh Presiden Soeharto, namanya begitu di takuti oleh cukong-cukong kotor, dia pernah diberi motor Lambretta 2 unit tapi beliau mengembalikannya
Pada tahun 1970 dia dijuluki Man Of The Match, karena berhasil membongkar kasus suap di tubuh polri sendiri. Setelah pensiun dari polisi dia di beri mandat menjadi Dubes namun dia menolak.
Karena saya seorang polisi bukan politisi. Dan lebih serius menekuni hobi sewaktu muda yaitu bermusik.
Setelah beliau wafat namanya harum. Beliau adalah sosok panutan yang patut di contoh dan semoga di jaman sekarang kita bisa menemukan sosok yang jujur dan berani seperti beliau Hoegeng Imam Santoso. (John Abrag)
